Press "Enter" to skip to content


Kekuatan Kalimat yang Luar Biasa


Kekuatan Kalimat yang Luar BiasaAllah Ta’la berfirman:

ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا كَلِمَةٗ طَيِّبَةٗ كَشَجَرَةٖ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٞ وَفَرۡعُهَا فِي ٱلسَّمَآءِ ٢٤

“Bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit (Ibrahim: 24)


Kalimat yang baik dapat mengangkat nilai-nilai kehidupan semangat, menggerakan generasi, dan membangun bangsa. Kalimat yang baik dapat memperbaiki kesalahan, menegakan keadilan, menghancurkann kebatilan, dan mengungkap kecurangan. Dan kalimat yang baik adalah jalan menuju amal, mengambil pelajaran dari masa lalu, memberikan semangat masa sekarang dan harapan menyonsong masa depan.

BACA JUGA:  Melihat Allah di Surga Menurut As-Sunnah

Kekuatan kalimat yang baik diatas mimbar, mampu membuat orang-orang terkesima mendengarnya dengan kepala tertunduk dan telinga terpasang. Mereka semua terdiam, yang terdengar hanyalah bisikan-bisikan. Pada saat itulah seorang mubaligh atau orator bisa tampil tegak, penuh percaya diri, dan bicaranya mengalir laksana air. Ia benar-benar menguasai medan yang tengah dihadapinya.

Seorang mubaligh yang mampu menyampaikan nasehatnya secara optimal, ia sanggup mengubah umat yang hina menjadi umat yang percaya diri, umat yang memiliki semangat sangat kuat, dan memmiliki gairah menyonsong masa depan. Ia juga mampu membuat umat miskin dan malas menjadi umat yang mau berkarya, yang membangun dan menanam, yang mau menulis dan membaca, dan memberi serta berkorban.

BACA JUGA:  Mereka Tidak Sama

Pertama kali yang dilakukan oleh Nabi Saw terhadap umatnya yang hidup diwilayah gurun pasir ialah menyampaikan pidato kepada mereka yang berisi nasehat, kabar gembira, peringatan, perintah dan larangan. Beliau  mampu mengubah umat menyembah berhala menjadi umat yang bersih, mengubah para penyair yang memuja-muja khamer menjadi para sastrawan bijak yang membimbing pada kebenaran,  dan mengubah orang-orang dusun yang tidak mengenal norma menjadi orang-orang yang khusu’ (yang peradaban). Rasulullah Saw adalah seorang orator yang hebat.