Luwu Utara, MASAMBAPOS.COM – Akibat musibah banjir bandang yang menerjang wilayah Masamba, Kab. Luwu Utara Sulsel Senin (13/7) lalu, sejumlah surat-surat penting milik Bupati Lutra, Indah Putri Indriani hilang tanpa jejak.
Rumah jabatan Bupati Luwu Utara, Indah turut diterjang banjir bandang, saat ini dalam kondisi terendam bahkan tertimbun lumpur. Dengan begitu banyak barang-barang penting Bupati Indah yang tak terselamatkan.
Untuk saat ini Bupati Indah ikut mengungsi bersama rakyat lainnya yang juga terdampak banjir bandang tersebut.
Berdasarkan informasi terbaru, hingga Sabtu (18/7/2020) hari ini, jumlah korban meninggal mencapai 35 orang sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian.
Dari Selasa (14/7) hingga hari ini, berbagai bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan. Termasuk juga dari pejabat-pejabat tinggi, Gubernur Sulsel (Nurdin Abdullah), Menteri Sosial (Juliari P Batubara), Kepala BNPB (Doni Monardo), Bupati Luwu, Soppeng dan pejabat besar dari berbagai daerah lainnya.
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan pihaknya saat ini fokus pada penyelamatan kondisi dan memastikan ketersedian logitik termasuk air bersih dan jaringan komunikasi.
“Jaringan komunikasi ini harus diperbaiki agar terjadi hubungan komunikasi dengan pihak pihak luar dan keluarga para korban, selain itu jaringan listrik harus diperbaiki cepat,” kata Nurdin Abdullah, Kamis (16/7/2020) lalu.
Pihaknya mengungkap bahwa Banjir yang merendam 6 kecamatan di Luwu Utara akibat meluapnya sungai Rongkong di Sabbang, Sungai Meli di Baebunta dan Sungai Masamba di Masamba, menurut Nurdin Abdullah, disebabkan karena faktor cuaca iklim yakni curah hujan yang tinggi.
Ijazah dan Surat-surat Penting Terendam Lumpur
Bupati Indah Putri Indriani mengakui bahwa dirinya tak sempat menyelamatkan barang-barang pentingnya saat banjir bandang menerjang wilayah kotanya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa berkas-berkas penting seperti ijazah dan SK tak ada satu pun yang terselamatkan termasuk kendaraan pribadinya.
“Yang ada sedikit pakaian itupun di bagian-bagian atas, kendaraan roda dua dan empat semua ikut terendam,” kata Indah saat dikonfirmasi, Jumat (17/7/2020) kemarin. Dikutip MASAMBAPOS.COM dari kompas.com.
Namun, dengan kondisi yang seperti saat ini, Bupati Indah juga mengaku bersyukur dikarenakan banyaknya pihak yang tergerak untuk memberi bantuan kepada korban banjir bandang.
“Inilah bukti bahwa kita semua tetap kompak di masa-masa sulit ini. Terima kasih atas bantuan-bantuan dan partisipasi seluruh pihak,” kata Indah.
Pihaknya juga menyebut bahwa di tengah masa sulit ini, prioritas utamanya adalah warganya yang sedang mengungsi.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menetapkan status puluhan desa/kelurahan menjadi tanggap darurat penanganan bencana alam banjir bandang dan tanah longsor.
Penetapan melalui Surat Keputusan Bupati Luwu Utara Nomor: 188.4.45/317/VII/2020. Penetapan tanggap darurat berlangsung selama 30 hari. Terhitung sejak tanggal 14 Juli sampai 12 Agustus 2020.
Terkait surat keputusan sudah dipajang di papan pengumuman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Jumat (17/7/2020).
Berikut daftar desa/kelurahan dan kecamatan yang ditetapkan tanggap darurat penanganan bencana alam banjir bandang dan tanah longsor:
Desa Lero, Desa Pincara, Desa Kamiri, Desa Baloli, Desa Laba, Desa Pombakka, Desa Pongo, Kelurahan Bone, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba.
Desa Sabbang, Desa Malimbu, Desa Salama, Desa Pengkendekan, Kecamatan Sabbang. Desa Mario, Desa Polewali, Kecamatan Baebunta. Desa Beringin Jaya, Desa Lembang-lembang, Desa Lawewe, Desa Sumpira, Kecamatan Baebunta Selatan.
Desa Desa Cenning, Desa Wara, Desa Limbong Wara, Desa Waelawi, Desa Kalitata, Desa Pengkajoang, Desa Pembuniang, Kecamatan Malangke Barat.
Desa Malangke, Desa Pince Pute, Desa Girikusuma, Desa Pute Mata, Desa Tingkara, Desa Pettalandung, Desa Tolada, Desa Ladongi, Desa Benteng, Kecamatan Malangke.