Luwu Utara, MP – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang masih terjadi di Masamba, Kabupaten Luwu Utara dalam waktu dua hari ke depan.
Dilansir dari Kompas.TV, BMKG memprediksi pada Minggu (19/7/2020), hujan wilayah Masamba akan diguyur hujan pukul 14.00 dan pukul 17.00 WITA. Senin (20/7/2020) hujan akan terjadi sepanjang hari dimulai pada 02.00 WITA dengan intensitas sedang hingga lebat.
Diketahui bahwa wilayah Kota Masamba ini merupakan daerah yang terdampak banjir bandang paling parah.
Sebanyak 7.748 jiwa di wilayah Masamba harus mengungsi akibat bencana yang terjadi pada Senin malam (13/7/2020) lalu.
Betdasarkan prakiraan cuaca dari pihak BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga hari Selasa (21/7) mendatang, untuk sebagian besar wilayah Sulawesi, khususnya Kab. Luwu Utara.
Adapun wilayah yang masih berpotensi turun hujan meliputi wilayah Sulawesi Utara bagian utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengimbau agar pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya Kabupaten Luwu Utara tetap selalu waspada. Mengingat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di wilayah bencana.
“BNPB mengimbau agar waspada dan dapat mempersiapkan upaya mitigasi, sehingga tidak terjadi bencana alam yang dipicu oleh faktor cuaca,” ujar Raditya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/7/2020).
Satu hari sebelumnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga telah mengguyur wilayah Masamba. Pada hari Jumat (17/7) malam pada pukul 22.00 WITA sampai 23.00 WITA dengan intensitas lebat.
Kemudian hujan kembali terjadi pada Sabtu (18/7) pada pukul 14.00 WITA sampai 14.15 WITA serta pada pukul 16.00 WITA sampai 16.10 WITA dengan intensitas sedang.
Bencana banjir bandang di wilayah Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan ini terjadi Senin malam (13/7/2020).
Dampak bencana tersebut membuat 14.483 warga yang berasal dari Masamba (7.748 jiwa), Baebunta (5.808 jiwa), dan Sabbang (927 jiwa) memutuskan mengungsi.
Berdasarkan data Basarnas Makassar per tanggal 18 Juli 2020 korban jiwa akibat banjir bandang di Masamba sebanyak 36 orang.
Tim Basarnas juga masih melakukan pencarian terhadap 18 warga yang dinyatakan hilang.
