Masamba, MP – Aksi kemanusiaan organisasi Front Pembela Islam (FPI) di berbagai lokasi bencana memang patut diacungi jempol, tak terkecuali pada bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Luwu Utara, Senin 13 Juli lalu.
Ketua FPI Luwu Raya Abdul Rauf Dewang saat ditemui di Posko Gabungan FPI di Baliase Kecamatan Masamba, Minggu (19/07) mengatakan bahwa tim yang dipimpinnya telah tiba di wilayah itu sejak Selasa (14/07) pukul 02.30 Wita dinihari.
“Pada hari Senin sekitar pukul 22.00 Wita kami terima laporan banjir bandang di Masamba, dan sejam berikutnya kami sudah berangkat ke lokasi setelah konsolidasi dengan DPD FPI Sulsel,” jelasnya.
Setelah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, mereka lalu menyusun rencana operasi dan mulai bertugas di medan bencana pada Selasa (14/07) pagi.
Pada hari pertama pasca bencana yang meluluh-lantakkan Kota Masamba dan beberapa Kecamatan lain di Luwu Utara itu, FPI mendirikan Posko Gabungan bersama Hilal Merah Indonesia (HILMI) Sulsel.
“Kami lakukan asssesment, evakuasi korban (search and resque), membuka akses lokasi yang masih terisolir juga membersihkan rumah ibdah dan rumah warga,” ungkap Rauf menjelaskan apa yang dilakukan timnya di lokas bencana.
Untuk diketahui, FPI adalah tim yang pertama kali tiba di daerah terisolir di Desa Maipi untuk mendistribusikan logistik kepada warga terdampak.
“Laskar FPI dengan kekuatan 19 orang menempuh perjalanan kaki sekitar 22 kilometer ke Maipi membawa bantuan logistik titipan warga, pergi pagi pulang malam untuk memastikan bantuan tiba ke saudara kita yang berduka,” tambahnya.
Selain itu, jelas Rauf, FPI juga melaksanakan program trauma healing, membangun Mushallah dan fasilitas MCK darurat untuk warga korban banjir di sejumlah posko pengungsian.
“Kami juga melaksanakan pengurusan atau penyelenggaraan korban meninggal dunia, shalat jenazah dan melakukan penguburan,” terang pria berjenggot tebal itu.
Hingga kini, laskar FPI yang bertugas di Luwu Utara masih terus menjalankan aksi kemanusiaan sekaligus dakwah amar makruf nahi munkar dengan kekuatan puluhan personil.
“Personil gabungan saat ini ada 47 orang yang standby di Posko Induk, dari Makassar 9 orang, Gowa 4 orang, Luwu/Belopa 7 orang, Palopo 14 orang dan Luwu Timur 13 orang. Insya Allah besok tiba lagi dari Makassar, Palu dan Poso,” jelas dia.
Rauf menambahkan, selain yang standby di Posko Induk, ada juga sejumlah relawan FPI yang tengah diperbantukan di dapur umum dan posko gabungan relawan yang berasal dari Luwu Timur.
“Kita rotasi setiap pekan, khususnya laskar yang berasal dari Palopo, Belopa dan Malili (Luwu Raya),” pungkasnya.