Kreatif! Pengungsi Banjir Lutra Buat Keset Kaki dari Kain Bekas Tak Layak Pakai

Devi Trisnawati

Luwu Utara, MP – Kegiatan yang sangat kreatif dilakukan oleh para pengungsi di Posko Desa Meli Kab. Luwu Utara. Mereka berkarya membuat keset atau lap kaki untuk dijual sehingga dapat menghasilkan uang untuk kelangsungan hidup mereka di pengungsian.

Tidak ada patokan harga dari setiap keset atau lap kaki yang mereka produksi. Dalam artian, lap kaki atau keset tersebut dijual secara ikhlas oleh para pengungsi banjir bandang.

Bahan yang digunakan adalah kain baju atau pakaian yang sudah tak layak pakai. Hal ini dianggap sangat kreatif karena di tengah kondisi yang serba terbatas, para pengungsi masih bisa menyempatkan untuk berkarya.

Lap kaki tersebut telah kini telah dipromosikan oleh salah seorang warga bernama Fatma Fitta melalui akun facebooknya.

BACA:  Demi Bantu Korban Banjir di Lutra, Penyanyi Evi Masamba Rela Jual Mobil Alphard

Hayuu, yang mau beli keset/lap kaki. Bayarki seikhlasnya, bantuki seikhlasnya. Hasil kerja para pengungsi. Manfaatkan pakaian yang tak layak pakai,” tulis Fatma Fitta, dalam akun Facebooknya yang dikutip Sabtu, (01/08/2020).

Terlihat dalam kolom komentar sangat banyak netizen dari warga sekitar Luwu Utara yang terkesan kagum pada karya para pengungsi korban banjir bandang Lutra.

Ma ballo duka, dikumpul baru diedarkan di toko-toko atau tempat yang ramai terus tulisannya disitu bilang, Maharnya akan kembali kepada warga korban banjir 100%,” tulis Muslim dalam kolom komentarnya.

Banyak yang ingin turut berpartisipasi untuk menikmati hasil karya yang dibuat oleh para pengungsi tersebut. Tak sedikit warga yang membeli, beberapa komentar warga mengungkap bahwa ingin membelinya.

BACA:  Tangis Indah Kembali Pecah Saat Terima Bantuan dari Forum Anak Kabupaten Barru

Salut, bernilai ekonomi,” tulis Rahmah Razak Mahttata.

Untuk pembeliannya, masyarakat bisa langsung mengunjungi posko pengungsian korban banjir bandang. Atau bisa langsung menuju ke Desa Meli.

Alhamdulillah kalau ibu-ibu dipengungsian kreatif begini. Daripada dibakar inikan lebih bermanfaat lagi,” tutur Sri Wanti Tajuddin dalam akun Facebooknya.

Kabar Terkait