Malili, MASAMBAPOS.COM – Lembaga Adat Padoe, Karunsie, dan Tambee yang berdiam di Kabupaten Luwu Timur bakal menggelar Kongres pada bulan Mei 2024 mendatang.
Hal itu terungkap dalam audiensi para pemangku adat dengan Bupati Luwu Timur H. Budiman di rumah jabatan Bupati di Malili, Senin, 22 April 2024.
Dalam rilis yang diterima media ini, pemangku adat Suku Padoe Ameria Shinta yang ikut dalam rombongan menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan upaya silaturahmi komunitas adat dengan Bupati Lutim dalam suasana hari raya Idul Fitri 1445H.
“Sekaligus melaporkan rencana komunitas 3 suku untuk melakukan Kongres Lembaga Adat tahun 2024,” jelasnya.
Ameria menyebut, para tokoh adat yang hadir dalam audiensi itu antara lain Kepala Suku Karunsie Mentani Agustinus Podengge, Dewan Adat Suku Padoe Setiono Tengkano, Ameria Shinta dan Henderson Tandiasa, Wakil Pongkiari Suku Tambee Elisabeth Satria Alamako, serta tokoh-tokoh pemuda 3 suku yaitu Sihanto Bela, Benediktus Pieter, Darman Manurung dan Desti Sampeako.
Sebagaimana diketahui, Suku Padoe, Suku Karunsie, dan Suku Tambee merupakan komunitas suku asli yang berdiam di Luwu Timur secara turun-temurun.
Dalam pertemuan tersebut, Sihanto Bela, Ketua Tim Pengarah Kongres 2024 menjelaskan kepada Bupati mengenai maksud dan tujuan diadakannya Kongres.
Pertama, komunitas 3 suku ingin mengupayakan konsolidasi lembaga dan masyarakat adat guna mewariskan harmoni dan persaudaraan antarsuku khususnya bagi generasi muda komunitas.
Kedua, menguatkan eksistesi Lembaga Adat dan meningkatkan layanan bagi perikehidupan masyarakat adat.
Ketiga, mewujudkan inisiatif kemitraan dan kolaborasi untuk menggalang keberdayaan masyarakat adat sebagai subjek pembangunan.
Selain itu, komunitas adat juga ingin memperkuat jatidiri, mengupayakan keberlanjutan nilai dan norma budaya yang penting bagi komunitas suku, serta memposisikan diri agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan komunitas dan bangsa.
“Kongres ini ingin melahirkan semangat, gagasan dan upaya nyata untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” beber Ameria mengutip penjelasan Sihanto kepada Bupati.
Sementara itu Bupati Luwu Timur H. Budiman menyambut baik kunjungan dan rencana Kongres yang disampaikan oleh tiga komunitas adat di wilayah yang dipimpinnya itu.
Budiman menyampaikan bahwa seyogyanya komunitas adat perlu mencapai kemandirian dengan mengenali jatidiri serta nilai-nilai luhur yang dimiliki, dan memaksimalkan potensi yang ada dalam komunitas.
“Komunitas ini salah satu penduduk asli Luwu Timur dan memiliki kebesaran nama dalam sejarah. Karena itu perlu melakukan upaya yang tepat untuk mempertahankan dan membesarkan eksistensinya,” ujarnya.
Karena itu, Budiman berharap agar fungsi kelembagaan adat yang sudah ada dapat dimaksimalkan, aset-aset dan kekayaan budaya yang masih ada dikelola dengan baik serta memikirkan cara terbaik untuk memberikan dampak besar yang mengangkat semangat dan pengakuan bagi komunitas.
“Saya mengenal komunitas ini dari dulu, karena itu saya mendukung upaya-upaya yang dilakukan untuk memajukan komunitas adat ini,” pungkas Budiman. [rls]