Karateka Suryadi memiliki misi besar di ajang Asian GAMES, 19 September 2014. Menjadi jawara adalah target pribadinya pada ajang yang menjadi debutnya tersebut.
Suryadi merupakan satu-satunya atlet yang paling akhir terpilih setelah PB FORKI melakoni beberapa kali seleksi. Ia masuk rombongan kotingen Indonesia setelah mendapatkan medali perunggu pada ajang Liga Primer Federasi Karate-do Dunia (WKF) di Okinawa, Jepang, Agustus lalu.
“Pastinya bangga. Karena saat entry by name sebenarnya enggak kepikiran bakal dipilih juga oleh pengurus. Termasuk setelah pulang dari Okinawa kemarin. Baru setelah beberapa hari saya kembali ke rumah, ternyata dipanggil lagi oleh pengurus dan akhirnya berangkat ke Asian GAMES,” cerita Suryadi di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Terpilihnya Suryadi sebenarnya bukan lantaran prestasi terbaiknya di Okinawa saja. Tapi lebih dari itu, Suryadi diminta untuk menggantikan posisi karateka Umar Syarief. Umar yang sedianya akan berlaga di kelas +84 kg terkena cedera bahu saat bertanding di turnamen terbuka di Basel, Swiss beberapa waktu lalu. Alhasil, PB FORKI perlu mencari penggantinya, dan posisi itu pun digantikan oleh Suryadi kelas 55 kg.
“(Menggantikan Umar) saya tidak terbeban sama sekali. Justru semakin termotivasi untuk memberikan perfoma bertanding sayang yang terbaik,” katanya. ”Makanya target pribadi saya bukan lagi medali tapi ingin menjadi jawara,” tambahnya kemudian.
Saat ini, lanjut dia, persiapannya sudah memasuki tahap pemasangan strategi. “Artinya jangan berfikir lama tapi cepat mengambil kesimpulan. Karena sistem pertandingan di karate kan cepat. Jadi harus pintar bermain strategi. Hal itu yang sekarang lagi dimatangkan,” tutur pria kelahiran Peninjauan, 4 Juni 1985 tersebut.
Setali tiga uang, Umar Syarief menilai Suryadi adalah pilihan yang tepat sebagai penggantinya. Menurutnya, rekannya itu memiliki mental tanding yang lebih ketimbang atlet yang lainnya.
”Saya ikhlas digantikan Suryadi karena menurut saya dia itu atlet yang punya mental kuat. Kan ada yang biasanya, dia kuat di kandang tapi di negeri orang langsung ciut. Nah, Suryadi ini tipe yang mentalnya kuat di luar,” kata Umar menilai rekannya tersebut.
Dukungan moral pun diberikan Umar kepada rekannya tersebut saat latihan yang digelar sore tadi oleh PB FORKI. Umar tampak memberikan motivasi dan beberapa sedikit perbaikan kepada rekannya sesama atlet.
“Saya merasa masih punya tanggung jawab untuk Indonesia makanya saya datang ke sini. Paling tidak memberi dukungan moral dan bisa menjadi teman sparing mereka sebelum berangkat tanggal 27 September nanti,” kata Umar.
“Mudah-mudahan apa yang ditargetkan bisa tercapai. Karena sebenarnya karateka Indonesia ini punya lawan-lawan yang cukup kuat seperti Jepang dan Iran. Semua tergantung dari perfomance atletnya juga,” harapnya.