Tanpa Pirlo musim ini, Milan tak memulai Liga Italia dengan mulus. Bahkan, anak-anak asuhan Massimiliano Allegri itu kin tertahan di peringkat lima belas klasemen dan baru mengumpulkan lima angka hasil dari satu kemenangan, dua kali seri, dan dua kali kekalahan.
Kondisi ini bertolak belakang dengan start yang dilakukan Juventus. Diperkuat Pirlo, “Nyonya Besar” mampu nangkring di posisi capolista dengan raihan 11 angka hasil tiga kali menang dan dua kali seri.
Melihat kenyataan itu, Cannavaro, yang mantan pemain Juventus, menyatakan bahwa pengaruh Pirlo begitu besar pada hasil Liga Italia. Menurutnya, perpindahan Pirlo itu telah merubah keseimbangan persaingan di kompetisi Negeri Pizza.
“Transfer Andrea Pirlo dari AC Milan ke Juventus telah mengubah keseimbangan di Serie A,” katanya pada ESPN Star.
“Awal musim bersama Juventus ini mengejutkan bagi mereka yang meremehkan salah satu pemain terkuat di dunia sepanjang satu dekade terakhir,” tambahnya.
Meskipun sadar usia Pirlo tak lagi muda, tak lantas membuat Cannavaro berpikir performanya telah menurun. Menurut dia, Pirlo akan mampu menunjukan kemampuan terbaiknya seperti yang pernah dilakukannya.
“Dia telah berusia 32 tahun, dan pada usia itu saya meraih Ballon d’Or,” tutup Cannavaro.
Tak hanya Ballon d’Or, kala berusia 32 tahun Cannavaro juga mampu meraih gelar bersama Italia di tahun 2006. Pada saat itu Cannavaro dan Pirlo menjadi kunci sukses Italia meraih gelar juara dunia untuk kali keempat.