Press "Enter" to skip to content


Reina Hampir Bergabung Dengan Arsenal Musim Lalu


Reina Hampir Bergabung Dengan Arsenal Musim LaluTahun lalu, Reina memang merasakan emosi yang kompleks. Di satu sisi, dia baru saja dihinggapi euforia luar biasa setelah ikut mengantarkan Spanyol jadi kampiun Piala Dunia.

Tapi, setelah pulang dari tugas bela negara di Afrika Selatan, Reina mendapati klubnya tengah limbung. Kursi manajer kosong setelah Rafael Benitez meninggalkan The Reds. Sementara itu, proses akuisisi kepemilikan klub dari tangan George Gillett dan Tom Hicks juga ikut merisaukannya.

“Saya beralih dari kegembiraan satu menit ke depresi karena menyadari Liverpool tak akan ke mana-mana,” aku Reina dalam otobiografinya, sebagaimana dikutip ESPN Star.


BACA JUGA:  Fans MU Menghalangi Upaya City Memperluas Ekspansi

“Saat saya menandatangani kontrak pada April 2010, saya mengharapkan waktu-waktu yang lebih baik, sebuah perasaan yang dipicu janji-janji pengembangan dari orang-orang di klub,” tambahnya.

“Tak butuh waktu lama untuk membuat saya merasa janji-janji mereka adalah palsu. Saya merasa dikhianati. Pemilik klub terlibat perang satu sama lain, utang klub makin di luar kendali dan pergantian manajer juga tak bisa menghilangkan perasaan bahwa kami tak akan ke mana-mana,” paparnya.

BACA JUGA:  Spanyol Dikalahkan Slowakia, Andres Iniesta Merasa Jengkel

Pada saat Reina sedang dilanda kegalauan, Arsenal datang dan berminat merekrutnya. The Gunners sudah mengajukan tawaran sebesar 20 juta pounds kepada Liverpool dan Reina sendiri pun sempat tertarik.

“Arsenal telah menunjukkan tekad untuk merekrut saya dengen menawarkan 20 juta pounds, sebuah nilai yang fenomenal untuk seorang kiper. Sebagian diri saya merasa bahwa saya punya hak untuk mempertimbangkan masa depan saya bahkan jika saya melakukannya dengan berat hati,” imbuh eks pemain Villarreal ini.

BACA JUGA:  Suarez Mendapat Banyak Pujian Usai Kalahkan Bromwich

Namun, pada akhirnya, kansnya bergabung dengan Arsenal pupus. Liverpool menolak tawaran dari klub London Utara itu.

“Saat Liverpool menerima tawaran, mereka menolaknya. Ini bukan karena saya diberi tahu bahwa saya adalah kiper yang terlalu bagus untuk pergi. Alasan yang diberikan cukup berbeda dan itu membuat saya cukup sedih,” sambung Reina.

“Saya diberi tahu bahwa keberadaan saya di Liverpool cukup krusial dalam proses penjualan klub. Saya jadi alat tawar-menawar dalam proses penjualan,” tutup penjaga gawang 29 tahun ini.