Tepat 20 tahun yang lalu, Alessandro Del Piero menorehkan debutnya bagi klub yang kini menjadikannya sebagai legenda terbesar.
Nama Alessandro Del Piero mulai jadi buah bibir pada pertengahan 1993. Bocah yang kala itu masih membela klub Serie B, Padova, disebut memiliki talenta luar biasa yang jarang ditemui pada pemain seusianya, 18 tahun.
Klub-klub besar Serie A mulai kepincut, AC Milan dan Juventus jadi yang terdepan untuk mendapatkannya. Pada akhirnya bujukan Gianpiero Boniperti kala itu sanggup memenangkan hati si bocah di tengah rayuan menggoda yang dilancarkan Adriano Galliani.
1 Juli 1993, pemain yang akrab disapa Alex ini resmi pindah ke Juventus dengan banderol £2,28 juta. Belakangan Galliani menyebut jika kegagalannya mendatangkan Del Piero, jadi salah satu penyesalan terbesarnya.
Debut Del Piero bersama La Vecchia Signora terjadi pada 12 September 1993. Kala itu Juve harus bertandang ke markas Foggia dalam lanjutan Serie A 1993/94, gionarta keempat. Tim asuhan Giovanni Trapattoni datang dengan optimisme tinggi pasca kemenangan 3-1 atas Sampdoria pada pekan sebelumnya.
Tidak disangka, nama besar tim tamu tak membuat tuan rumah gentar sama sekali, berulang kali mereka mengancam gawang kawalan Angelo Peruzzi. Pelatih Foggia kala itu, Zdenek Zeman -yang dikenal sebagai antagonis Juventus- benar-benar berhasrat mengalahkan raja Serie A itu. Secara mengejutkan, Satanelli mampu unggul lebih dulu melalui gol Bryan Roy pada menit ke 63.
Gol tersebut membuat La Fidanzata d’Italia tersentak. Lima menit berselang, Fabrizio Ravanelli membawa Juve menyamakan keadaan menjadi 1-1 dengan memanfaatkan kemelut di depan gawang Foggia.
Tak lama kemudian momen bersejarah itu tiba, Mr.Trap membuat keputusan yang mungkin terbilang aneh bagi sebagian orang. Ia mengganti Ravanelli yang jadi bintang Juve di laga itu dengan Del Piero, pada menit ke 74.
Il Pinturicchio untuk pertama kalinya melakoni duel resmi dengan jersey hitam-putih ala Bianconeri. Ia turun dengan jersey no. 16, tidak dengan no. 10 yang saat itu masih jadi milik pujaan Italia, Roberto Baggio.
Tak banyak yang bisa Del Piero lakukan dalam laga debutnya, namun setiap sentuhannya seakan memberikan pesan jika ia bakal melakukan hal-hal besar dalam karier sepakbolanya. Skor 1-1 untuk kedua tim tak pelak jadi hasil akhir laga.