Meskipun di Eropa City tak mendapat hasil yang memuaskan namun kiprah The Citizens di kompetisi lokal sedang bagus-bagusnya. Samir Nasri dkk. belum terkalahkan di enam laga dan jadi kandidat serius juara Premier League musim ini.
Setelah bikin masalah di musim panas lalu dengan kengototannya untuk hengkang, Tevez kini bikin kubu City berang. Ia menolak dimainkan di laga kontra Bayern Munich padahal ketika itu timnya tengah ketinggalan dua gol.
Tak terima dengan perilaku pemainnya itu, Roberto Mancini menganggap karier Tevez sudah ‘habis’ di City. Si pemain belakangan telah melakukan permohonan maaf dan pembelaan diri kalau insiden itu hanya salah paham.
Akan tetapi hal itu tidak dapat mengindarkan dia dari hukuman. City memutuskan menskorsing Tevez selama maksimal dua pekan sembari melakukan penyelidikan atas masalah ini untuk diambil tindakan ke depannya.
“Ya, Anda selalu harus menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Anda tidak terus berbicara tentang hal yang sama selama berminggu-minggu. Semua orang tahu apa yang sedang terjadi di Manchester City, karena ini Manchester City – khususnya ketika hal-hal seperti ini terjadi,” tukas De Jong di Mirror Football.
“Tapi kami harus terus fokus, terus menjaga konsentrasi di grup ini juga dengan para staff. Setiap orang banggan dengan Manchester City ini. Aku memang tidak melihat situasi seluruhnya dan tidak bisa menilai situasi ini.”
Ditambahkan De Jong, masalah ini tak perlu di besar-besarkan. Soalnya, masalah seperti ini lazim terjadi di banyak klub besar, tidak hanya di City saja.
“Inilah yang terjadi saat ini. Ada banyak emosi yang terjadi, ada banyak tekanan pada pemain dan staf dan hal-hal demikian terjadi kadang-kadang. Ada juga perselisihan dan sejenisnya di ruang ganti. Itu terjadi di tim-tim besar. Semua tim besar pernah mengalami,” imbuh pemain tengah asal Belanda ini.
“Bukan hanya kami. Barcelona. Real Madrid. Anda punya masalah yang tidak terekspos. Anda harus melihat apa yang terjadi di hari-hari selanjutnya,” tutup dia.