Press "Enter" to skip to content


Fabio Lopez Ingin Latih PSMS Untuk Kedua Kalinya


Fabio Lopez Ingin Latih PSMS Untuk Kedua KalinyaMantan Pelatih PSMS IPL, Fabio Lopez punya keinginan untuk kembali melatih PSMS atau klub Indonesia lainnya. Kegagalannya satu musim bersama PSMS IPL musim lalu menggugahnya ingin memperbaiki lembar hitam dalam karirnya tersebut.

“Saat ini, belum ada kesempatan untuk kembali ke Indonesia. Saya belum punya kontak dengan klub manapun. Musim yang buruk bersama PSMS (degradasi) membuat reputasi saya buruk di Indonesia. Namun, sejujurnya, saya ingin nama saya kembali baik. Tapi, kita liat saja, apakah saya masih punya kesempatan kedua. Saya masih sangat ingin kembali ke PSMS atau klub lain di Indonesia,” ujarnya via email.

Pelatih asal Roma, Italia inimenjelaskan keinginan membuktikan diri dengan pengalaman di klub Indonesia lagi, harus dibarengi dengan manajemen beda. “Saya sangat ingin kembali ke PSMS, tapi sebuah klub dengan mentalitas organisasi berbeda, tidak seperti musim lalu. Sepakbola adalah olahraga yang harus diisi oleh orang-orang yang seharusnya tahu bekerja secara profesional juga. Dan sejujurnya, musim lalu bukan layaknya sebuah perusahaan profesional. Apa yang terjadi musim lalu, bagaimanapun berpengaruh pada profesionalitas saya, pemain, suporter dan kota Medan tentunya,” papar pria berusia 39 tahun ini.


BACA JUGA:  Sony Dwi Kuncoro Kalah, Indonesia Pulang Tanpa Gelar

Musim lalu, seperti diketahui PSMS IPL terbentuk hanya empat hari sebelum kompetisi IPL dimulai, atau setelah PSMS memilih berkompetisi di ISL. Perekrutan pemain yang dadakan dengan pemain ‘sisa’, membuat skuat ini mendulang hasil tak maksimal. Pada akhirnya, tim yang digadang lebih profesional ini juga terkendala gaji hingga skuat sepakat untuk rasionalisasi gaji, yakni menerima dua dari empat bulan hak di kompetisi berjalan dan jauh dari kontrak yang ditandatangani.

Mantan arsitek Lithuania FK Banga FC Siauliai ini juga belum bisa melupakan hasil buruk PSMS yang degradasi dan kembali meminta maaf para suporter dan semua orang yang menaruh harapan pada tim PSMS IPL.

“Secara pribadi, saya rasa tidak jauh berbeda dengan pelatih-pelatih lain di Indonesia, mungkin jika sedikit lebih beruntung, dengan kondisi ini tim bisa lebih mengumpulkan poin. Saya sangat mengetahui kinerjaku dan bagaimana membuat tim ini sebagai pemenang. PSMS (di IPL) sempat membuat tim lawan kesulitan mengalahkan kami. Dan, harus diingat juga, dua bulan sebelum kompetisi usai, tim tidak latihan dan bermasalah dengan logistik (biaya operasional tersendat). Dan dengan dalam kondisi tersebut, saya tidak bisa berharap banyak pada lebih kepada pemain. Tapi, satu hal yang pasti, kami saat itu tetap berusaha menghormati logo dan nama daerah di mana saja dan dalam kondisi apapun. Untuk itu, saya masih menyimpan harapan PSMS bisa kembali ke masa kejayaannya seperti masa lampau,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Benny Dollo Optimis Timnas Bisa Lolos Dari Fase Grup Piala AFF

Pemandu bakat di klub liga Italia Serie A, Fiorentina FC dan Atalanta FC, ini mengakui andai saja kondisi PSMS ditopang dengan manajemen yang baik musim lalu, mungkin hasilnya akan beda. “Saya berterima kasih kepada orang yang percaya dengan saya dan pekerjaan saya. Saya yakin, jika saya kembali, dengan kondisi manajemen berbeda, hasilnya akan berubah, karena mental saya sebagai pelatih hanya untuk menang. Mentalitas pemenang itu sulit untuk dimengerti, dan butuh orang yang tahu sepakbola pada level yang tinggi. Dan satu hal, pelatih sendirian tidak akan bisa membuat tim yang baik,” bebernya.

BACA JUGA:  Laga Antara Indonesia Dan Timor Leste

Mantan Direktur Teknis Klub Sabah FA, tahun 2011 lalu ini mengungkapkan, aktivitasnya saat ini adalah di Lithuania sebagai pelatih taktik dan strategi pelatih yang mau belajar lisensi B di Federasi Sepak Bola Lithuania, Lietuvos Futbolo Federacija (LFF). Fabio sejatinya akan melatih klub di Ukraina, namun dia tidak menemukan kata sepakat setelah persoalan yang sama ditemuinya di sana seperti di PSMS. “Di klub Ukraina bukan deal yang bagus, kondisi keuangan di klub tersebut tidak aman. Makanya, saya melanjutkan karir saya menjadi pelatih (instruktur) taktik untuk pelatih-pelatih yang ingin mengambil lisensi B di federasi Lithuania,” pungkasnya. (gk-38)