Saat ini bukan cuma motornya yang begitu kencang, namun otaknya pun sangat cerdas. Marquez tak memerlukan waktu yang lama untuk beradaptasi di trek-trek baru yang ia datangi seperti yang diperlihatkan sejak musim lalu. Gayanya yang dominan dengan sliding roda belakang efisien untuk mempersingkat jalur yang sebenarnya belum ia hapal benar.
Dalam sesi pembuka GP Argentina pun, dilalui Marc Marquez dengan sangat fantastis. Tercatat bahwa hanya Marquez satu-satunya pembalap yang bisa melaju kencang di bawah satu menit 40 detik. Tepatnya 1:39,313 dan untuk sementara ia menjadi rekor kecepatan sirkuit anyar ini. Dikatakan fantastis sebab di free practice 1 ia hanya cetak waktu 1:45,103.
Artinya, hanya dalam tempo singkat doski sudah bisa pertajam 5,790 detik. Ternyata memang begitu strategi MM. Di FP1 ia seoalah sedang jalan-jalan atau mutar-mutar sirkuit saja, ya maraba racing line. Tak berminat mengembangkan kecepatan untuk susun setingan. “Ini trek baru. Buat saya terlebih dahulu mempelajari semua tikungan dan mencari rahasianya,” kata MM.
Dan, rupanya dengan singkat ia dapatkan rahasia itu. Buktinya ia tampil beda di FP2. Dengan jitu MM memilih ban depan berkompon medium yang dipadu dengan ban belakang kompon keras. Tujuannya memuluskan jurus menggeser roda belakang RC213V, agar kian tajam masuk tikungan. Semua lawan putus. Lha posisi kedua ditempati Dani Pedrosa rekan setimnya diasapi 1 detik lebih. Macam mana yang lain.
Hebatnya MM masih yakin kecepatan itu bisa ditingkatkan pada sesi Sabtu ini. Ia menduga kecepatan lawan pun bakal meningkat, ia juga harus ‘terbang’. Karena sudah punya dasar set-up yang bisa diandalkan, ia hanya perlu cari varian jalur berbeda.
“Kami bekerja dengan cara yang sama. Tentu saja saya senang dengan penampilan awal di trek ini yang begitu cepat adaptasinya. Kiatnya itu tadi, saya selalu senang mempeljari sirkuit baru dan mencari rahasianya di setiap bagian,” tutupnya.