Luwu Utara, MP – Tim Basarnas Makassar bersama tim evakuasi masih melakukan pencarian terhadap korban hilang akibat banjir bandang di Luwu Utara. Hanya saja, ada sejumlah kendala yang mereka kerap hadapi dalam proses pencarian korban.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Muslim mengungkap bahwa proses pencarian korban oleh tim Basarnas Makassar dan Tim Evakuasi terkendala beberapa hal.
Adapun kendala yang dimaksud tersebut yakni seperti tingginya tumpukan material lumpur, potongan kayu, hingga buaya di sepanjang aliran sungai.
“Pengakuan teman-teman relawan yang menyisir sungai menggunakan perahu karet, mereka kerap melihat buaya,” kata Muslim, Senin (20/7/2020), dikutip dari tribunlutra.
Muslim mengungkap bahwa keberadaan buaya, akan sangat membahayakan keselamatan para relawan dan juga tim pencarian korban banjir bandang.
“Yang kita takutkan buaya menggigit perahu karet relawan,” kata Muslim.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, masih ada 12 orang yang masih dinyatakan hilang.
Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara kembali mengatakan bahwa sementara ini pencarian dipusatkan di beberapa titik. Diantaranya sepanjang aliran Sungai Masamba, Sungai Radda, dan Sungai Rongkong. Tiga sungai penyebab banjir bandang daerah bertajuk Buma Lamaranginang.
Untuk diketahui, kondisi Luwu Utara belum pulih sepekan pascabencana. Khusus di ibu kota kabupaten, Masamba lumpur setinggi 1-3 meter masih menutupi rumah warga. Jalan utama juga belum dapat dilalui.
Korban meninggal ditemukan akibat bencana ini sudah 38 orang. Sebagian mayat ditemukan dalam kondisi tidak utuh.
Adapun identitas 38 mayat yang telah ditemukan yakni sebagai berikut:
1. Gandi (35) LK Pontaden
2. Askar (49) LK Pontaden
3. Nahmu (47) LK Radda
4. Sitti Wahyu (63) PR Sapek
5. Sabariyah (56) PR Pontaden
6. Kesya Adinda (3) PR Radda
7. Mahmud (47) LK Radda
8. Disya (10) PR Masamba
9. Amri (43) LK Bone Tua
10. Misna PR Radda
11. Putra Adrean (18) LK Petambua
12. A Nabil Wais LK Pontaden
13. Herdianti (28) PR Radda
14. Nurmiati (50) PR Radda
15. Marwiah (60) PR Radda
16. Baharuddin (70) LK Radda
17. Zaenap (2) PR Radda
18. NN Kampung Kurra
19. Muh Taufik LK Patila
20. Rifaldi (16) LK Radda
21. NN Radda
22. Nurul Ashari (34) PR Radda
23. NN LK Meli
24. Arkam (45) LK Masamba
25. Fatmawati (40) PR Radda
26. Hadera (60) PR Radda
27. Sadya (60) PR Petambua
28. Kandolo (43) PR Petambua
29. Abdul Mufid (20) LK Radda
30. A Nina Saad (23) PR Pontaden
31. Jaungan (60) PR Radda
32. Salem (75) PR Radda.
33. Indo Kaddolo (70) PR Radda
34. Herma Ferawati (29) PR Petambua
35. NN (45) LK Bone Tua
36. Bapak Megi (49) LH Pontaden
37. NN PR Pombakka/Lapapa
38. NN LK Bone Tua.