Masih Trauma Banjir Bandang, Warga Lutra: Lebih Horor Hujan Daripada Corona

Devi Trisnawati

Luwu Utara, MP – Perasaan trauma masih menyelimuti warga di Kampung Lombo, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, yang menjadi korban banjir bandang pekan lalu.

Kini masyarakat masih waswas apabila hujan turun di daerah tersebut. Mereka takut akan adanya kembali bencana alam yang melanda wilayah tersebut.

Salah seorang warga bernama Bidaniyah di Kampung Lombo mengaku, walaupun sudah berada di lokasi pengungsian yang relatif lebih aman, namun ia tetap tidak bisa tenang disaat hujan kembali mengguyur.

Lebih horor ini hujan ketimbang Covid-19, kami takut kalau dibilang hujan daripada itu corona,” kata Bidaniyah yang mengungsi di Kantor Bupati Luwu Utara, Selasa (21/07/2020), dikutip dari kompas.com.

Setelah habis hujan, kami keluar melihat rumah kami yang masih terendam lumpur. Airnya naik terus, tidak ada surutnya,” tambahnya kembali.

BACA:  Tak Kunjung Ada Perbaikan, Warga Baebunta Selatan Aksi Tanam Pisang di Tengah Jalan Rusak

Ketakutannya bukanlah tanpa alasan. Dalam dua hari terakhir, Masamba dan sekitarnya memang masih diguyur hujan. Sedangkan Kampung Lombo masih tergenang air sehingga menyebabkan banjir.

Kondisi inipun diamini oleh Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara, Muslim Muchtar.

Jangankan hujan lebat, hujan sedikit pun air meluap ke rumah-rumah penduduk. Nah, meski demikian dengan limpahan air sebesar itu tidak berpengaruh besar lagi terhadap pengungsi,” jelasnya.

Karenanya, Muslim mengimbau agar warga Luwu Utara untuk tetap berada di lokasi yang aman. Pasalnya cuaca ekstrem masih sering terjadi.

Diketahui bahwa banjir bandang di Luwu Utara terjadi pada Senin (13/7) lalu akibat luapan Sungai Rongkong, Sungai Meli, dan Sungai Masamba.

BACA:  Bupati Lutra: Huntara Sudah Mulai Dibangun, Huntap Masih Konsolidasi Data

Hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan yakni sebanyak 38 orang dan sembilan orang lainnya masih hilang.

Kabar Terkait