MAPPEDECENG – Sebuah langkah strategis untuk mengubah wajah pertanian tradisional menjadi lebih modern dan efisien dimulai dari Desa Cendana Putih, Kecamatan Mappedeceng. Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menandai momentum tersebut dengan menyerahkan tiga unit mesin panen padi (Combine Harvester) kepada tiga kelompok tani setempat, Sabtu (14/06/2025).
Bantuan ini diterima langsung oleh kelompok tani Sibaliresoe III, Patobu I, dan Sederhana, sebagai bagian dari program percepatan transformasi alat dan mesin pertanian (alsintan) berbasis produktivitas dan kemandirian petani.
Namun, lebih dari sekadar bantuan alat, Bupati Andi Rahim menekankan pentingnya perubahan pola pikir petani dalam mengelola pertanian sebagai sektor usaha yang terukur dan berorientasi jangka panjang.
“Alsintan ini bukan hadiah, tapi investasi. Harus dikelola secara profesional, dicatat, dan diusahakan agar bisa berkembang. Target kita, dalam tiga tahun, alat ini bisa ‘beranak’ lewat keuntungan hasil panen,” ujarnya tegas.
Dalam sambutannya, Andi Rahim juga menyinggung persoalan krusial soal arus keluar nilai tambah pertanian. Dari potensi Rp1,5 triliun yang dihasilkan sektor pertanian Luwu Utara, sebagian besar masih terserap ke luar daerah akibat keterbatasan fasilitas lokal seperti pabrik pengolahan dan gudang.
“Kita terlalu sering hanya jadi penghasil bahan mentah. Padahal kita punya semua unsur: lahan, tenaga kerja, dan pasar. Yang kurang tinggal keberanian membangun infrastruktur sendiri,” katanya.
Sebagai solusi, ia mendorong terbentuknya ekosistem pertanian terintegrasi antara petani, pelaku usaha lokal, dan lembaga keuangan. Dalam penyerahan alsintan itu juga dilakukan penandatanganan komitmen kerja sama lintas sektor, sebagai landasan penguatan ekonomi kerakyatan di bidang pertanian.
Acara penyerahan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, H. Karimuddin, para kepala desa, penyuluh pertanian lapangan, serta mitra pengusaha agribisnis lokal. (ech)