Press "Enter" to skip to content


Kekuasaan yang Abadi


Kekuasaan yang AbadiAs-Subki dalam kitabnya Thabaqak Asy-Syafi’iyat tentang biografi Imam Abu Hamid Al-Isfirayaini tentang biografi Imam Abu Hamid Al-Isfirayini (wafat tahun 406 H) menuturkan; bahwa ia melihat penyimpangan pada seorang khalifah dari Dinasti Abasiyah. Pada suatu hari ia berkirimm surat kepada sang khalifah, “ketahuilah, sesungguhnya anda tidak akan mampu memacetku dari kekuasaan yang telah diberikan oleh Allah kepadaku. Hanya dengan menulis surat berisi dua atau tiga kalimat lalu mengirimkannya ke kharasan, aku sanggup membuat anda dipecat dari jabatan anda  sebagai khalifah.”

BACA JUGA:  Bagaimana Anda Berbicara Kepada Manusia

Menurut saya, itulah puncak kemuliaan dan martabat yang sangat tinggi. Ilmu adalah anugrah pemberian Allah, dan orang yang bersangkutan tidak mungkin dima’zulkan (dipecat) darinya. Sebab, ilmu sudah ada dalam dadanya dan mahkota ketakwaan sudah bertengkar dikepalanya. Para ulama umat menjadi harum namanya sepanjang zaman adalah karena ilmu, bukan karena jabatan, atau kedudukan.

Lihat saja contohnya seperti Sa’id bin Al-Musayyab, Hasan Al-Bashri, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy-Syafi’i, Imam Ahmad, Ibnu Qudhama, dan Ibnu Taimiyah. Bahkan mereka dipaksa untuk menerima kekuasaan. Dan karena menolak, mereka lalu dipenjarakan. Kendatipun diancam agar mau memangku jabatan, mereka tetap menolak. Itulah sebabnya Allah mengharumkan nama mereka, memuji-muji mereka, dan mengabadikan ilmu mereka yang mendatangkan mamfaat bagi umat. Bahkan ada yang sampai seperti yang dialami oleh Imam Abu Hamid Al-Isfirayini tadi. Ia berani mengancam untuk memecat sang khalifah. Hal itu karena ia tahu nilai ilmu dan pegetahuan yang ia miliki.


BACA JUGA:  Tipu Daya Orang Kafir Seperti Tipu Daya Setan

Kita memohon kepada Allah dengan menggunakan salah satu nama-Nya yang agung semoga Dia berkenan menjadikan kita orang-orang yang shaleh seperti mereka, memberikan mamfaat pada ilmu kita untuk orang lain, dan menjadikannya sebagai sarana untuk mendapatkan keridhaan serta rahmat-Nya.

Demikian untuk artikel nasehat khalifah temukan nasehat-nasehat lain dengan membaca nasehat sebelumnya dengan judul Keutamaan Berjihad di Jalan Allah