Luwu Utara, MP – Setelah beberapa hari lalu menurunkan tim respon bencana banjir Luwu Utara, Dompet Dhuafa kembali memberangkatkan tiga armada, salah satunya yakni Mobilisasi Dapur Keliling (Darling) yang berangkat pada Rabu (22/7).
Tim Dompet Dhuafa berangkat menuju Pelabuhan Makassar pada Rabu (22/7) setelah menempuh lima hari perjalanan laut dan melanjutkan sekitar 10 jam perjalanan darat akhirnya mereka tiba di Masamba.
Adapun 3 armada yang diterjunkan kembali oleh Dompet Dhuafa yaitu taktis hilux, ambulans strada, serta mobilisasi Dapur Keliling (Darling), beserta 13 orang para relawan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Alhamdulillah, pagi tadi Darling sampai, dan kami sekarang tengah dalam perjalanan menuju Masamba Ya, Dompet Dhuafa kembali memberangkatkan Tim Kemanusiaan DMC (Disaster Management Centre) juga LPM (Lembaga Pelayanan Masyarakat) dari Jakarta dalam misi respons banjir bandang yang terjadi pada Senin, 13 Juli 2020 lalu,” tutur Priyanto, Koordinator armada Darling (Dapur Keliling) dalam siaran persnya, Jumat (24/7/2020). Dikutip dari Republika.co.id.
Diketahui bahwa sejak Selasa (14/7) lalu, Tim Dompet Dhuafa dengan cepat merespons peristiwa banjir bandang yang melanda Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dan Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Tim menggulirkan bantuan berupa evakuasi, aksi bersih, logistik, assesment, juga mendirikan Dapur Umum. Proses pencarian tim di Kecamatan Masamba difokuskan dengan menyisir sungai menggunakan perahu karet. Dalam melakukan hal tersebut, tim harus ekstra hati-hati karena material gelondongan kayu bisa merusak perahu jika terkena.
“Dampak dari banjir bandang ini cukup luas, dan medan di lokasi cukup parah dampak dari terjangan banjir dan lumpur, serta material yang dibawanya. Dengan adanya ketiga armada tadi, agar respons lebih taktis dan jangkauan mobilisasi lebih luas lagi. Pun adanya Darling, InsyaAllah bisa membantu hadirnya Dapur Umum Keliling untuk mendukung kebutuhan makanan lebih merata,” tutur Koordinator DMC, Erwandi ‘Bojek’ Saputra.
Kendati demikian, saat Priyanto dan tim tiba di Makassar, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dompet Dhuafa Cabang Sulsel.
Pasca terjadinya banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Luwu Utara, tim evakuasi Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bersama segenap potensi SAR lain menghadapi berbagai tantangan selama melakukan proses evakuasi.
Pasalnya curah hujan di wilayah tersebut masih tergolong sedang dan material banjir seperti ketebalan lumpur dan bongkahan kayu masih mendiami area-area terdampak.
“Ada tambahan personil dari Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Sulsel dan Relawan Gimbal Alas. Jadi, sekarang kami konvoi ada total 13 orang. Mohon doa dan semoga manfaat maksimal,” tutup Priyanto