Sesungguhnya ada dua jenis penghuni neraka, yakni mereka-mereka yang terdiri dari orang-orang kafir dan mereka-mereka yang terdiri dari orang-orang muk’min. Kedua jenis penghuni neraka ini punya “status kependudukan” yang berbeda; bagi orang kafir status mereka adalah sebagai penghuni neraka yang abadi. Orang-orang inilah yang nanti akan menempati neraka dalam kurun waktu yang tidak ada batasnya; mereka akan tinggal dalam neraka untuk selama-lamanya; tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk keluar atau dikeluarkan dari tempat penyiksaan tersebut.
Sementara itu bagi orang-orang mu’min status mereka adalah sebagai penduduk ahli neraka yang tidak abadi. Mereka tidak menjadi penduduk tetap; mereka tidak tinggal dalam neraka untuk selama-lamanya. Masih ada batas-batas waktu dimana mereka harus menjalani masa penyiksaan terlebih dahulu sebelum mereka menerima balasan yang lebih baik, yakni di masukan kedalam surga.
Allah berfirman:
وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَآ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٣٩
“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 39)
Tak hanya itu, saat mereka dibangkitkan dari kubur pun mereka sudah mendapatkan azab dari-Nya.
Dan juga Allah berfirman:
يَوۡمَ تَبۡيَضُّ وُجُوهٞ وَتَسۡوَدُّ وُجُوهٞۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسۡوَدَّتۡ وُجُوهُهُمۡ أَكَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ ١٠٦
“pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.” (QS.Ali Imran: 106)
Allah pun menjamin bahwa tidak ada satu pun yang bisa menghalang-halangi orang-orang kafir untuk menerima azab dari-Nya. Mereka pasti akan menerima adzab Allah yang teramat pedih.
Firman Allah Swt:
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡ أَنَّ لَهُم مَّا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا وَمِثۡلَهُۥ مَعَهُۥ لِيَفۡتَدُواْ بِهِۦ مِنۡ عَذَابِ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنۡهُمۡۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ ٣٦ يُرِيدُونَ أَن يَخۡرُجُواْ مِنَ ٱلنَّارِ وَمَا هُم بِخَٰرِجِينَ مِنۡهَاۖ وَلَهُمۡ عَذَابٞ مُّقِيمٞ ٣٧
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih, Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal.” (QS. Al-Maidah: 36-37)