Press "Enter" to skip to content


Istri Menolak Ajakan Suami untuk Tidur Bersama


Istri Menolak ajakan Suami untuk Tidur BersamaJika seorang istri yang menolak untuk diajak suaminya untuk tidur bersama dalam satu tempat tidur tanpa alasan yang baik bukan karena istrinya sedang menstruasi atau sedang sakit dan tanpa alsan yang syar’i maka istrinya akan mendapatkan dosa dan ktutukan sampai fajar menyingsing.

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Jika seorang wanita diajak tidur oleh suaminya lalau istrinya menolak untuk ke tempat tidur suaminya, maka para Malaikat mengutuknya hingga waktu pagi tiba.”

Inilah nasehat Rasulullah Saw. kepada seluruh kaum muslimah. Beliau memperingatkan mereka untuk tidak meninggalkan tempat tidur suaminya tanpa alasan yang bisa diterima, misalnya sakit. Bahkan datang bulanpun tidak dapat menjadi alasan untuk meninggalkan tempat tidur suami karena suami tetap mempunyai hak untuk mencumbunya dengan tetap memakai kain (yang menghalangi dari persetubuhan).


BACA JUGA:  Pernikahan yang Syar’i Menurut Ajaran Rasulullah

Islam adalah agama yang lurus,agama Allah yang kekal,menghendaki hubungan suami istri menjadi kuat,tetap,dan mendalam. Oleh karena itu Nabi Saw. menjelaskan persoalan-persoalan yang melemahkan hubungan tersebut. Nabi Saw juga membatasi hak-hak suami terhadap istri dan hak-hak istri terhadap suami sehingga hubungan tersebut dapat berjalan dengan harmonis.

Salah satu hak suami atas istrinya adalah hak ranjang, yaitu hak suami untuk menggaulinya. Pada hakekatnya hak seperti ini adalah hak bersama laki-laki dan wanita. Akan tetapi kadang terjadi perselisihan antara suami dan istrinya sehingga timbul percekcokan dan perpecahan. Kadang suami mengambil sikap menjauhi istrinya karena ingin santai dan meredakan keadaan sehingga keduanya dapat bertemu di tempat tidur.

BACA JUGA:  Perkawinan Poliandri dalam Syariat Islam

Dari sini suami berupaya membenahi perpecahan,atau berupaya menghibur istri, namun syetan berupaya menguasai hati sang istri untuk tidak menerima keadaan sehingga pada gilirannya sang istri menolak memenuhi permintaan suaminya. Sikap yang demikian ini membuat wanita berada dibawah kutukan Malaikat tanpa ia sadari.

Sungguh merupakan suatu persoalan besar disisi Allah Swt. ketika suami meminta istrinya untuk melakukan hubungan suami istri, lalu sang istri menolak atau berpura-pura sakit. Seorang wanita mukminah yang jujur akan melupakan semua perselisihan dan kembali taat kepada suaminya, mengharap pahala dari Allah.

BACA JUGA:  Membujang Menurut Pandangan Syariat Islam