Tidak semua makhluk Allah yang memiliki sayap mampu untuk terbang. Seperti kita lihat dalam dunia unggas, ternyata tidak semua unggas mampu terbang menggunakan sayapnya.
Para malaikat Allah adalah makhluk yang dilengkapi dengan sayap sekaligus kemampuan untuk terbang menggunakan sayap tersebut. Ruang jelajah mereka meliputi langit dan bumi.bahkan beberapa malaikat ada yang harus terbang dari bumi ke ‘Arsy Allah yang maha agung untuk memberikan laporan atau ditanyai oleh Allah perihal urusan manusia.
Hadits riwayat Abu Hurairah bahwa Rassulullah bersabda: “Para malaikat datang berganti-gantian kepada kalian pada waktu malam dan siang hari. Mereka berkumpul saat shalat subuh dan ashar. Kemudian yang menjaga kalian diwaktu malam naik. Kemudian Allah yang maha mengetahui urusan mereka, bertanya kepada malaikat tersebut: Bagaimankah keadaan hamba-hambaKu ketika kalian tinggalkan? Mereka menjawab: Kami tinggalkan mereka ketika sedang shalat dan kami datangi juga ketika mereka sedang shalat.” (HR. Muslim)
Kata naik dalam konteks hadits tersebut adalah naik ke langit, maknanya adalah terbang. Berkaitan dengan kemampuan malaikat untuk terbang ini Allah juga menggambarkan perihal masalah ini kepada manusia melalui firman-Nya:
وَٱلۡمُرۡسَلَٰتِ عُرۡفٗا ١ فَٱلۡعَٰصِفَٰتِ عَصۡفٗا ٢ وَٱلنَّٰشِرَٰتِ نَشۡرٗا ٣
“Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya, dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya.” (Al-Mursalat: 1-3)
Dari ayat tersebut jelaslah bahwa malaikat mampu terbang, bahkan Allah menerangan sifat terbang malaikat tersebut adalah kencang. Sayap yang dimiliki malaikat sangat menunjang kemampuan para malaiakat untuk terbang menunaikan urusan yang diperintahkan Allah kepada mereka.