Sebelum Nabi Saw hijrah ke Yastrib, ditempat ini telah ada satu golongan yang sangat berbahaya. Golongan ini memiliki empat pemimpin. Pemimpin pertama, Yahudi Bani Qiainaqa’. Pemimpin kedua, Yahudi Bani An-Nadhir. Pemimpin ketiga, Yahudi Bani Quraizhah. Dan pemimpin keempat adalah Yahudi Khaibar. Bagi mereka khaibar merupakan tempat pertahanan yang paling kuat sehingga mereka berdiam di dalamnya.
Ular beracun ini sebenarnya telah diusir dari semua penjuru bumi dan sepanjang sejarah, mereka akan selalu ditimpa siksa, merasakan pahirt getirnya pembunuhan, pengusiran dan penghinaan hingga akhirnya mereka menetap di Yastrib. Adapun tujuan mereka sepanjang sejarah adalah menguasai dunia keseluruhan. Dan itu tetap berlangsung hingga sekarang. Golongan ini tidak puas dengan sekedar hidup, bergelimang harta dan kemewahan, juga menetap di suatu negara. Akan tetapi, kerakusan dan ingin menguasai adalah cita-citanya. Karena itu, mereka dikutuk oleh semua orang. Mereka juga telah ditimpa kehinaan, pembunuhan, dan pengusiran, akibat kerakusan dan penghianatan yang mereka lakukan hingga ingin menguasai satu negara.
Terakhir, golongan ini tidk dapat hidup berdampingan dengan orang Arab Yastrib yang mereka jadikan benteng dan telah memberikan mereka harta yang berlimpah dan kehidupan yang baik, berupa harta, kebun, dan rumah. Akan tetapi, mereka tidak puas dengan itu semua dan juga tidak puas dengan kehidupan yang tenang dan tentram, melainkan sebagaimana telah menjadi tabiatnya mereka kembali berkhianat, sehingga mereka satu-satunnya yang inginmmenguasai Yastrib , kemudian semua Jazirah Arab dan apabila berhasil, mereka ingin menguasai dunia sebagaimana yang mereka impikan. Hingga saat ini, mereka masih tetap bercita-cita ingin menguasai seluruh dunia dan membentuk negara Yahudi yang mengatur dunia secara keseluruhan, sebagaimana yang disampaikan oleh mereka dalam buku yang sangat berbahaya, yang berjudul, Brutukulat Hukma’ Shahyun (Protokolariat Pemimpin-pemimpin Zionis).
Ketika telah menetap di Madinah, mereka menunggu datangnya nabi lain akhir zaman. Mereka mengira bahwa nabi itu akan muncul dari kalangan mereka, seperti para nabi sebelumnya. Setiap kali mereka berselisih dengan suku Arab Yastrib, mereka berkata” Bersabarlah! Kini hampir saatnya akan muncul nabi dari kalangan kam, yang mana kami akan membunuh kalian seperti terbunuhnya kaum Ad dan Iram.” Atau bahwa nabi ini akan muncul sesuai dengan harapan mereka , yang berasal dari kalangan Yahudi, sehingga dia menjadi pemimpin untuk mereka dan bangsa Arab secara keseluruhan, lalu mereka berada di bawah kepemimpinan nabi itu dan menguasai negara mereka.
Sayangnya, mereka tiba-tiba dikejutkan dengan lahirnya seorang nabi yang ditunggu-tunggu yang ternyata berasal dari bangsa Arab dan bukan dari Bani Israel. Tak ayal, mereka semakin dengki dan marah, serta menampakan penghianatan sejak hijrahnya Nabi Saw ke Yastrib. Mereka menjadi duri yang berbahaya ditengah-tengah ummat Islam dankaum muslimin sebagaimana juga yang terjadi pada masa sekarang. Rasulullah Saw ditinggalkan begitu saja dan di khianati oleh ular berbisa ini, karena itu, mereka sepantasnya mendapatkan hukuman atas kemusrikannya, agar bendera islam dapat berkibar diseluruh Jazirah Arab dan cahaya Islam menerangi seluruh penjuru dunia.
Karena golongan ini memiliki banyak sekutu dari kalangan orang-orang munafik, maka nabi Saw mempertimbangkan untuk memberikan hukuman kepada mereka secara bertahap. Hukuman-hukuman itu akan kami jelaskan secara singkat, dalam tulisan sang khalifah berikutnya.