Press "Enter" to skip to content


Permulaan Bencana Oleh Dajjal Bagian I


Permulaan Timbulnya Bencana Oleh Dajjal Bagian IHari, bulan, dan tahun berlalu dengan cepat hingga seseorang anak laki-laki itu tumbuh menjadi pemuda berusia dua puluh tahun. Dalam setiap keheningan malam dilaluinya dengan berfikir keras atas berita yang didengarnya. Semua hal yang tertulis dalam tujuh batu besar itu, tempat asalnya yang telah hancur tak berbekas dan Jibril agung yang telah membawanya ke pulau terpencil ini merupakan permasalahan pelik yang menyita perhatiannya selama-bertahun-tahun. Seperti semuanya telah ditakdirkan pasti akan terlaksana, pemuda itu meragukan semua kabar yang telah diperolehnya. Bahkan semua hal itu dijadikannya sebagai dasar untuk tidak mempercayai apa yang diungkap oleh binatang al- Jassasah. Pada pertemuan berikutnya dengan al-Jassasah, ia berkata, “ Siapakah yang mengetahui kebenaran dari yang engkau beritakan?”

“Sungguh aku tidak pernah melihat Jibril. Aku tidak pernah menyaksikan gempa bumi yang menghancurkan tempat asalku. Aku juga tidak mempercayai batu besar dengan berbagai tulisan yang sebenarnya tidak aku ketahui sama sekali.

BACA JUGA:  Dewasanya Dajjal dalam Naungan Jibril

Mendengar ucapan itu, al-Jassasah berteriak keras dan berlari hingga lenyap dibalik rinbun belukar yang tumbuh.


Selama beberpa hari lamanya, al-Jassasah tidak muncul dihadapan pemuda yang seumur hidupnya tidka pernah beribadah meskipun telah sampai kepadanya kabar dan peringatan dari Allah Swt. Hingga akhirnya, malaikat Jibril mengutusnya untuk menyampaikan pesan kepada pemuda itu. Binatang al-Jassasah berkata, “ Jibril ememrintahkan untuk menemuimu. Sungguh engau telah mengalami permasalahn yang sangat serius, namun bagaimana pun juga engkau mempunyai hak untuk memilih apa yang engkau inginkan. Yakinlah apa yang telah datang dari Jibril. Letakanlah tanganmu pada apapun, maka engkau akan dapat mewujudkan apa yang menjaddi keinginanmu. Lalu sembalah Allah Swt. Apabila engkau tidak melakukannya, maka sebuah peringatan kepadamu bahwa kelak engkau akan dilemparkan dari rahmat Allah Swt.

Lalu anak yang telah dewasa itu mengambil segenggam tanah yang bercampur air kepada melemparkannya pada bangkai burung. Dengan seizin Allah Swt. Burung itu hidup, berdiri, berkicau dan terbang. Bebrapa saat kemudian, burung itu kembali lagi pada tempatnya dan kembali menjadi bangkai. Melihat kejadian itu, pemuda itu bertanya, “Apa yang telah terjadi?”

BACA JUGA:  Permulaan Timbulnya Bencana Bagian II

Al-Jassasah menjawab, “Sesungyunya pada tanah itu terdapat kekuasaan ruh yang berasal dari Jibril. Dengan izin Allah Swt, tanah itu menjadi kekuatan untuk hidup sebagaimana menghidupkan burunng yang telah berhari-hari mejadi bangkai. Ketahuilah bahwa Allah Swt telah memuliakanmu dan engkau memiliki kelebihan itu. Janganlah keselamatanmu! Ini merupakan kesempatan baik bagimu untuk menjadi orang baik. Sebaiknya engkau tidak menyia-nyiakannya karena hari esok dipenuhi dengan hal yang sangat mengerikan.

 Al-Jassasah kembali membisu dan pergi meninggalkannya.

Hatinya telah buta sebagaiaman mata dan pikirannya hingga petunjuk secerah apa pun tidak kuasa menerangi gelap hatinya yang dipenuhi hasrat untuk emnjadi Tuhan. Ia hanya melihat apa yang ada disekitarnya. Ia tidak pernah melihat Jibril, apalgi Tuhan yang senang tiasa dikabarkan al-Jassasah setiap saat. Kenyataan itulah yang harus dipercayainya. Itulah mengapa ia lebih mendahulukan logika sempit daripada hati nurani yang sesungguhnya ingin mengantarakannya menuju peraduan iman yang telah disiapkan Tuhan untuknya. Segala yang diucap oleh binatang yang senang tiasa menemuinya dalam beberapa tahun ini dianggapnya tidak lebih dari kicauan burung yang tidak bermakna apapun.

BACA JUGA:  Pertumbuhan dan Perkembangan Dajjal

Allah Swt telah berfirman:

يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡقَوۡلِ ٱلثَّابِتِ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّٰلِمِينَۚ وَيَفۡعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ ٢٧

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)

Demikian apa yang bisa sang khalifah bisa berikan pada artkel kali ini jangan lewatkan untuk membaca artikel sebelumnya dengan judul Dewasanya Dajjal dalam Naungan Jibril semoga pengetahuan kita mengenai Dajjal lebih baik lagi.